Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah proses evaluasi yang digunakan untuk menilai apakah seseorang memiliki keterampilan atau pengetahuan minimum yang diperlukan untuk suatu pekerjaan atau posisi tertentu. Proses AKM biasanya melibatkan penggunaan berbagai metode evaluasi, seperti tes tertulis, wawancara, penilaian praktik, atau kombinasi dari berbagai metode tersebut. Hasil dari AKM dapat digunakan sebagai dasar untuk keputusan rekrutmen, promosi, atau pengembangan sumber daya manusia.Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) oleh PUSMENDIK
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Oleh karena itu, individu harus bersiap menjadi pembelajar sepanjang kehidupan. Dua keterampilan yang menentukan kemampuan seseorang untuk belajar sepanjang hidup adalah kemampuan literasi membaca dan literasi matematika, yang dikenal juga sebagai numerasi. Kedua keterampilan ini sangat penting karena individu perlu mengembangkan kemampuan berpikir logis-sistematis, kemampuan berargumentasi menggunakan konsep dan pengetahuan yang telah diperoleh, serta kemampuan untuk menguasai, menganalisis, dan menggunakan informasi secara kritis.Metode MSAT (Multistage Adaptive Testing)
Metode Multistage Adaptive Testing ialah metode penilaian yang mengadopsi tes adaptif, yang membuat setiap siswa dapat melakukan tes sesuai level kompetensinya. Untuk AKM ini metodenya juga Computerized yakni menggunakan komputer sebagai media untuk tes/ujian.Komponen Asesmen
Komponen AKM ini yaitu konten, proses kognitif,
dan konteks
Catatan Penting
- Literasi ialah memahami, menggunakan, mengevaluasi dan merefleksikan beragam jenis teks untuk menyelesaikan masalah yang ada. Hal ini disebut kemampuan berfikir.
- Numerasi itu kemampuan menggunakan konsep, prosedur, fakta dan alat matematika untuk beragam konteks kehidupan.
- Konten numerasi yaitu bilangan, pengukuran & geometri, aljabar, data & ketidakpastian.
- Proses kognitif numerasi nya yaitu pemahaman, penerapan dan penalaran.
- Konteks dari numerasinya yaitu personal, sosial kultural dan saintifik.
Dua Jenis dan Lima Bentuk Soal + (Distrbusi bentuk soalnya)
Jenis Objektif
- PG (20%)
- PG kompleks (60%)
- Menjodohkan (10%)
- Isian Singkat (5%)
Jenis Non Objektif
- Uraian (5%)
Level soal nya yaitu pemahaman ke penalaran
Level Kognitif di Numerasi yaitu: + (Distrbusi bentuk soalnya)
- Pemahaman (Knowing) (30%)
- Penerapan (Applying) (50%)
- Penalaran (Reasoning) (20%)