Indonesia Circular Economy Forum

Kerangka 9R (Potting et al., 2017)

Sampah telah menjadi isu yang sangat besar saat ini, dan berbagai solusi yang ditawarkan pun masih belum mampu mengatasi permasalahan tersebut. Ada banyak konsep perekonomian yang dicetuskan untuk mengatasi masalah sampah atau mengurangi timbulnya sampah, seperti Green Economy dan Blue Economy. Pendekatan terbaru dalam isu tersebut selain dua konsep ekonomi itu ialah Circular Economy. Dalam kaitannya dengan konsep ekonomi ini, terdapat konsep 3R, 5R, dan 9R yang merupakan istilah dalam metode pengelolaan sampah.

Istilah 3R tentunya sudah tidak asing lagi terdengar di benak kita. Lalu, bagaimana dengan istilah 5R atau 9R? Yap. istilah ini masih sedikit diketahui oleh banyak orang. Istilah 9R merupakan pengembangan lebih lanjut terkait proses pengolahan sampah dari yang mulanya hanya reduce, reuse, dan recycle.

Sebelum mencapai metode pendekatan 9R, konsep 5R telah terlebih dahulu dicetuskan. Ekonomi sirkular di Indonesia saat ini masih melakukan pendekatan 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Refurbish, Renew). Nilai tercipta dalam sistem ekonomi ini dengan memperpanjang siklus hidup dari setiap produk, sehingga tidak ada material yang berakhir di TPA. Perkembangan lanjutan dari Ekonomi Sirkular, menunjukkan bahwa ekonomi sirkular itu lebih dari pengelolaan sampah. Oleh karena itu, pendekatan 5R diperbaharui menjadi 9R.

Pengertian Circular Economy

Setelah beberapa kalimat tadi membahas mengenai kerangka 9R, kemudian kita perlu tau, sebenarnya apasih Circular Economy itu. Jadi, Circular Economy adalah sebuah sistem ekonomi dengan pendekatan closed loop dimana bahan baku, komponen, dan produk dijaga agar tetap berguna dan berharga sehingga dapat mengurangi jumlah limbah yang tidak digunakan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan akhir. Berbeda dengan Green Economy yang berfokus untuk mengelola resiko lingkungan dan Blue Economy yang berupaya meningkatkan optimalisasi sumber daya perairan, maka Circulat Economy lebih difokuskan untuk mengelola dan mengoptimalkan seluruh value yang dihasilkan selama proses, dan pasca proses produksi berlangsung.