![]() |
| Gua Liang Bangkai (NativeIndonesia.org:2003) |
Gua Liang Bangkai adalah objek wisata batuan kapur yang terletak di Kecamatan Mantewe, Desa Dukuhrejo, Kabupaten Tanah Bumbu. Tempat wisata ini berjarak sekitar 39 km dari pusat kota Batulicin. Gua Liang Bangkai terkenal karena formasi stalaktit dan stalagmitnya yang unik, serta batuan yang menyerupai manusia dan relief berbagai bentuk di dinding guanya.
Pengembangan objek wisata ini dimulai pada tahun 2012 dan pernah digunakan sebagai lokasi syuting film "48 Jam di Perut Bumi". Salah satu ciri khas Gua Liang Bangkai adalah setiap sub-gua memiliki tingkat yang berbeda dan panjangnya mencapai lebih dari 40 meter. Ruang-ruang gua memiliki lebar sekitar 14 meter dan tinggi atap sekitar 20 meter, sehingga memberikan pengalaman menantang bagi pengunjung yang menjelajahi objek wisata ini.
Gua Liang Bangkai merupakan destinasi wisata yang bagus karena selain memberikan kesempatan untuk belajar tentang alam, juga merupakan tempat penelitian dalam bidang ilmu pengetahuan. Gua ini memiliki nilai sejarah karena Liang Bangkai adalah nama yang diberikan oleh masyarakat setempat kepada ceruk payung di dalam gua yang memiliki bau busuk seperti bangkai. Gua ini juga merupakan tempat bersemayamnya banyak kelelawar. Selain itu, gua ini pernah ditempati oleh manusia prasejarah sekitar 3.000-12.000 SM, yang dibuktikan dengan temuan artefak seperti cangkang kerang, pecahan batu bekas alat rumah tangga, dan tulang manusia purba. Kehidupan manusia prasejarah di Gua Liang Bangkai di Desa Dukuhrejo termasuk dalam periode Holosen, yaitu masa perkembangan kehidupan manusia modern ketika daratan Asia bersatu dengan Sumatera, Jawa, dan Kalimantan yang disebut paparan Sunda.
Referensi
- Sanjaya, T., Nisa, K., & Asysyifa, A. (2022). Analisis Kelayakan Objek Wisata Gua Liang Bangkai Desa Dukuh Rejo Kecamatan Mantewe Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Sylva Scienteae, 5(2), 2342.
- Sugiyanto, B. & Jatmiko. 2014. Ekskavasi dan Eksplorasi Situs-situs Hunian Prasejarah di Kawasan Karst Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Berita Penelitian Arkeologi. Vol.7.4-2
